Ada kalkulator. Apakah itu artinya kita berhenti belajar berhitung lagi?
Ada translator. Apakah itu artinya kita berhenti belajar bahasa asing lagi?
Ada editor grafis. Apakah itu artinya kita berhenti belajar seni artistik lagi?
Ada code generator atau code community. Apakah itu artinya tidak perlu belajar coding lagi?
Sudah tahu jawabannya kan?

Semua alat bantu teknologi bukan berarti cara mempelajarinya instan tanpa dasar filosofi ilmunya. Punya mobil bukan berarti kita hanya duduk nyetir, tapi harus paham setidaknya dasar kerja mesin, tahu baca indikator bensin dan kecepatan, tahu tekanan ban, dan tahu aturan di jalanan. Punya alat elektronik bukan hanya tahu pakainya saja tapi paham ilmu dasar tentang kelistrikan, batterai, sifat benda padat sehingga kita merawat produk elektronik itu, bukan malah merusaknya.

Demikian pula dengan AI.
Adanya AI bukan berarti orang jadi berhenti belajar menulis kreatif, belajar berhitung dan statistika, belajar membaca komprehensif, belajar berpikir dan menganalisis. Tanpa semua ilmu baca tulis hitung dengan pemahaman yang komprehensif sebenarnya AI jadi sekadar mobil mewah yang digeber di jalan tapi habis itu rusak karena kita melanggar prinsip kerja mesin. Ketika sudah tidak impresif ngebutnya, filter bensin kotor, cat gompel, mesin ngadat, tampilan kotor, nabrak pula, berakhir jadi rongsokan.

Sementara itu mobil yang mungkin bukan mewah tapi pemakainya apik, paham cara meningkatkan akselerasi, rajin memeriksa perangkat, kelistrikan dan bahan bakar dijaga, tidak jorok, sopan di jalan, maka mobil yang tidak mewah itu malah lebih produktif. Akan lebih menghasilkan dibandingkan dengan mobil mewah tapi dikendarai oleh pemilik yang slebor dan tak berilmu.

Jadi idealnya,
belajar AI itu harus punya dasar ilmu kuat dulu tentang apa yang ingin diaplikasikan. Ingin membuat summary, berarti Anda paham dasar membaca komprehensif dan menulis terstruktur yang baik.

Ingin membuat cerpen atau novel, berarti Anda sudah biasa menguasai penulisan fiksi, baru AI dipakai untuk membantu perluasan ide dan editing.

Ingin menganalisis data, berarti Anda sudah menguasai ilmu berhitung, tools untuk analisis, dan cara memperoleh data yang representatif.

Ingin generate gambar dan video menarik, berarti Anda sudah punya dasar ilmu desain yang benar, yang menarik, yang punya makna, bahkan menguasai teknik fotografi dan sinematografi dasar kalau ingin membuat konten. Tanpa tahu filosofi teori design, yang Anda buat di AI itu sekadar gambar tanpa tujuan, tidak punya daya tarik, karena modalnya hanya mengandalkan template gratisan.

Ingin membuat program dibantu AI, ya tentu sudah punya basic coding dan algoritma. Kalau hanya copas, gak bakalan jadi.

Ingin menggunakan translator dengan AI, ya seharusnya menguasai dasar bahasa yang diterjemahkan juga. Akan beda banget kan pemakai translator bagi yang sudah menguasai bahasa asing dan bagi yang belum tahu apa-apa.

Jadi proses belajar AI yang benar itu semua berawal dari belajar filosofi ilmu dasar literasi : huruf dan angka, baca dan hitung. Kalau literasi ilmu dasarnya salah, ngaco, atau bahkan tidak ada sama sekali, langsung belajar pakai AI itu hal yang terbalik proses belajarnya.

Coba perhatikan deh, semua aplikasi kalau yang dipelajari hanya teknis pakainya saja, copas prompt saja, atau asal pakai template saja, pemakainya tidak akan jadi ahli, ya selamanya begitu saja. Yang bisa pakai Canva AI dengan segala template-nya tapi tidak paham prinsip design, biasanya berantakan dalam adjust balancing kiri kanan atas bawah, menyusun huruf saja berantakan, ukuran baris per baris bisa terlalu rapat atau jomplang, editing background gompel-gompel, jenis font bisa acak kadut. Soalnya : yang penting jadi dan bisa dibaca.

Tapi bagi yang sudah punya skill lalu didukung aplikasi dan AI, ya hasilnya bukan cuman ngetik prompt, ada banyak proses pemahaman, interaksi, penyesuaian, dan verifikasi dengan dasar ilmu itu sendiri bila hasilnya memang bisa digunakan dan dipercaya. User begini bakal jadi manusia yang menghasilkan karya kreatifitas dan hasil yang super.

Leave a comment

Quote of the week

“AI won’t replace you… unless you keep ignoring it.” 😆

~ mychatgpt